8 Aturan Emas Dalam Merancang User Interface
Apakah kamu tahu ada 8 aturan emas untuk
merancang user interface ? Prinsip ini
dikemukakan oleh Shneiderman.
Berikut ini kumpulan
prinsip-prinsip untuk mendesain antarmuka berdasarkan “Eight Golden Rules of
Interface Design” oleh Shneiderman. Saya akan berusaha menjelaskannya dengan
lebih sederhana tanpa mengurangi makna di dalamnya.
1.
Konsistensi
Selain konsistensi dari sisi desain web,
urutan perintah, tindakan, perintah, dan istilah yang digunakan pada prompt,
menu, serta layar bantuan juga harus diperhatikan. Buatlah agar user dapat
mengetahui apa yang harus dilakukan secara intuisi karena mereka sudah melihat
situasi yang sama pada antarmuka kita sebelumnya.
Pada gambar di atas kita dapat melihat menu untuk melakukan regist log.in atau pun daftar , diskon , jenis produk dan lain-lain . Sehingga dapat memudahkan peng akses melakukan pemesana
2. Shortcut.
Yang kedua berikan
user/pengunjung website adalah shortcut ,untuk informasi-informasi yang
dibutuhkan. Usahakan agar user tidak perlu bekerja terlalu keras untuk mencapai
mendapatkan apa yang diinginkan nya pada website kita. Kita dapat memaksimalkan
kecepatan interaksi seperti ini, baik melalui singkatan, simbol/icon, ataupun
menu-menu yang sudah kita siapkan di halaman awal.
3. Feedback.
Ketiga memberikan
umpan balik yang informatif. Untuk setiap yang dilakukan user, harus
selalu ada semacam feedback, baik ataupun buruk. Berikan informasi terhadap
aksi yang dilakukan oleh user. Contohnya apabila kita mengklik suatu link
download file dalam sebuah website, maka akan muncul pemberitahuan bahwa
download sedang berjalan dan apabila telah selesai mendownload, maka akan ada
pemberitahuan bahwa download telah selesai. Atau notifikasi ketika user telah
selesai memesan suatu barang pada suatu website e-commerce.
4. Dialog Closure
Merancang dialog untuk
menghasilkan suatu penutupan ahkir dari suatu proses. desain langkah – langkah
yang harus dilakukan agar user dapat menyelesaikan suatu aksi. Contohnya
apabila user ingin me-reply suatu topic dalam sebuah forum, maka user harus
menekan tombol “reply to topic” kemudian mengisi komentar pada kotak yang telah
disediakan dan menekan tombol “post new reply” untuk men-submit komentar yang
telah ditulisnya.
5. Simple Error Handling
Memberikan penanganan
kesalahan yang sederhana. Desainlah sistem/website kita sedemikian rupa
sehingga sehingga user dapat terhindar dari kesalahan sistem/error atau
tidak melakukan error yang serius. Sistem harus dapat mendeteksi
error itu sebelum terjadi. Dan jikalau kesalahan itu masih terjadi,
sistem harus dapat memberikan mekanisme yang sedehana dan mudah dipahami
untuk penanganan kesalahan tersebut.
6. Reversible Actions
Mudah kembali ke
tindakan sebelumnya, Hal ini dapat mengurangi kekuatiran user karena pengguna mengetahui
kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan. Sehingga user tidak takut untuk
mengekplorasi. Contohnya yaitu penggunaan tombol “back” pada suatu forum,
apabila kita salah menekan topic yang ingin dimasuki, maka kita tinggal menekan
tombol “back” agar kembali ke halaman awal dan kita bisa memilih topic yang
ingin dimasuki tadi.
Sehabis pesan kita langsung bisa logout
7. Put User In Control
Jadikan user sebagai pemegang kendali,
rancanglah suatu interface sedemikan rupa sehingga user menjadi inisiator
daripada responden. User dapat dengan bebas bernavigasi dan mengubah informasi
akun yang dimilikinya sesuai dengan yang dikehendaki.
8. Reduce short-term memory load
Buat interface sesederhana mungkin. Maksudnya
disini bukan merancang interface sistem/web dengan design yang biasa
(sederhana). Tetapi merancang interface yang mudah dipahami oleh user. Dengan
inteface yang simple dan menarik dapat membantu user Mengurangi Beban Ingatan
Jangka Pendek, sehingga tidak perlu mengingat terlalu banyak perintah, dan juga
dapat menghindari terjadinya kebingungan pada para user